Pages

Sample text

Sample Text

Social Icons

Featured Posts

PENYAKIT TUMBUHAN

Written by. EDUPEDIA
Hendra Dwi Prasetyo // Citra O. S. Prasetyo

Berbicara mengenai definisi penyakit tumbuhan, menurut Jones (1987) menyebutkan bahwa penyakit tumbuhan adalah adanya penyimpangan dalam proses fisiologi pada tubuh tanaman. Menurut Triharso (1993), penyakit tumbuhan secara umum adalah pembicaraan tentang tanaman yang menderita. Hal ini didasari dari pengertianPlantpathology yang diartinya adalah plant = tumbuhan, pathos = menderita, dan logos = membicarakan.
Definisi dari penyakit tumbuhan adalah :

  1. Dari segi biologi yaitu proses fisiologi yang tidak normal, seperti gangguan pertumbuhan, reproduksi dan sebagainya.
  2. Dari segi ekonomi yaitu ketidakmampuan dari tanaman yang diusahakan untuk memberikan hasil yang cukup baik kualitas maupun kuantitas.
Penyakit tumbuhan muncul sebagai akibat dari terjadinya penyimpangan dari sifat normal tumbuhan yang menyebabkan tanaman tidak dapat melakukan kegiatan fisiologinya.

Dalam mempelajari penyakit tumbuhan ada beberapa istilah yang perlu untuk diketahui yang tentunya sangat dibutuhkan di dalam proses pemahaman ilmu penyakit tumbuhan itu sendiri, seperti istilah pathogen yaitu digunakan untuk menyebutkan organisasi/individu (spesies) penyebab penyakit, host atau tanaman inang yaitu kata lain dari tanaman yang menderita sakit, gejala atau symptom adalah respon yang nyata dari tanaman yang sakit terhadap pathogen, identifikasi yaitu proses meneliti dan menetapkan nama yang sesungguhnya, isolasi yaitu proses pemisahan satu mikroorganisme atau virus dari substrat atau inang, inokulasi yaitu pemberian inokulum pada inang atau medium,infeksi yaitu masuknya organisme pathogen atau virus kedalam inang dan terjadi hubungan parasitic baik permanen atau tidak diantara keduanya, inkubasi yaitu masa diantara terjadinya infeksi dan timbulnya gejala, inokulum yaitu spora atau bahan penyakit lain yang dapat menyebabkan infeksi, substrat yaitu media tumbuh dari mikroorganisme, dan masih banyak lagi istilah-istilah penting lainnya.

Identifikasi Penyakit
Proses identifikasi penyakit adalah tahapan logika pertama yang dilakukan untuk mengambil tindakan dalam pengendalian penyakit dan proses ini merupakan suatu rencana efisien dari strategi manajemen penyakit.


Simptomatologi
Adalah ilmu yang mempelajari tentang gejala penyakit. Gejala penyakit ini sangatlah penting artinya apabila akan digunakan untuk mengidentifikasi organisme penyebab penyakit. Kenampakan dari gejala mungkin dapat pula dipakai sebagai pertimbangan dan kenampakan ini sangat bervariasi tergantung dari ketahanan dari inang, latar belakang nutrisi yang diperoleh dari tanaman., tahap tumbuh tanaman, dan juga pengaruh lingkungan terhadap perkembangan penyakit tersebut.

Macam Gejala Penyakit
Gejala dapat bersifat sistemik yaitu gejala yang terjadi melalui suatu jaringan baik floem dan xylem dan gejala dapat pula bersifat local yaitu gejala yang tampak tempat masuknya pathogen kedalam tubih inang.
Adapun macam-macam gejala penyakit yang ditunjukkan oleh tanaman adalah :
  1. Klorosis; Proses menguningnya jaringan tanaman.
  2. Nekrosis; matinya sel yang kemudian kematian tersebut meluas menjadi banyak sel hingga kematian jaringan.
  3. Hipoplasia; organ tanaman yang terhambat pertumbuhannya, sehingga tanaman menjadi kerdil dan gejala ini merupakan gejala umum dari serangan virus.
  4. Hyperplasia; pertumbuhan yang melebihi batas normal dari beberapa bagian tanaman atau seluruh tanaman.
  5. Hipertropi; bentuk yang tidak normal dari bagian tanaman yang disebabkan oleh penambahan ukuran sel.
  6. Layu; ketika penyebabnya adalah organisme pathogen, maka gejala ini sangat cepata dan tanaman tidak dapat baik lagi. Layu ini dapat pula disebabkan oleh rusak atau matinya akar, terhalangnya aliran air dari jaringan vascular pada tanaman yang terinfeksi.
  7. Transformasi Organ; banyak pathogen tanaman yang mempunyai spesifikasi sendiri-sendiri.
  8. Gejala Lain; ada gejala dari beberapa penyakit yang menimbulkan kerugian ekonomi yang cukup tinggi.
Infeksi dan Kolonisasi
Infeksi adalah masuknya organisme pathogen kedalam tubuh tanaman inang, yang kemudian terjadi hubungan patogenik antara organisme tersebut dengan tubuh tanaman inang. Terjadinya infeksi pada tubuh tanaman, biasanya dimulai oleh adanya kontak langsung atau tidak langsung dari organisme penyebab penyakit dengan tubuh tanaman inang .


1. Infeksi
Terjadinya infeksi pada inang oleh patogen pada mulanya diawali dengan penetrasi pathogen atau masuknya kedalam tubuh tanaman inang. Dalam proses penetrasi tersebut, terjadi satu proses awal yang disebut dengan proses pre-penetrsai, akan tetapi tidak semua pathogen didalam menginfeksi tanaman inang melalui proses pre-penetrasi terlebih dahulu, hanya beberapa pathogen tertentu saja yang dapat melakukannya.

2. Pre-Penetrasi

Di dalam proses pre-penetrasi tersebut ada yang diawali dengan terjadinya proses perkecambahan ada juga yang mengeluarkan zoospore. Proses perkecambahan dari berbagai macam spora, satu jamur dengan lainnya mengalami proses yang berbeda. Ada spora dari jamur parasit dengan mudah berkecambah hanya dengan dibantu sedikit air, akan tetapi banyak spora, terutama spora istirahat akan dapat berkecambah bila dirangsang oleh factor fisik maupun kimia, walaupun ada pula yang tanpa diberi perlakuan apapun spora tersebut dapat berkecambah dengan sendirinya.
3. Penetrasi
Penetrasi adalah proses masuknya organisme pathogen kedalam tubuh tanaman inang. Di dalam proses penetrasi kedalam tubuh tanaman ini, ada 3 rute yang biasa digunakan oleh pathogen yaitu :



1.  Luka
Dengan adanya luka yang ada pada tubuh tanaman ini merupakan factor yang sangat penting bagi jenis pathogen diatas untuk masuk kedalam tubuh tanaman inang. Luka yang ada tersebut mungkin dapat disebabkan oleh manusia ataupun peralatan pertaniannya, mungkin juga karena factor fisik misalnya angin, percikan air hujan, dapat pula akibat serangan insek atau hama yang lain.

2.  Lubang Alami
Masuknya organisme penyebab penyakit atau pathogen kedalam tubuh tanaman melalui lubang alami adalah sangat umum dialkukan oleh bakteri, akan tetapi tidak menutup kemungkinan bagi jamurpun masuk lewat rute ini serta biasanya lewat stomata. Untuk bakteri, proses masuknya kedalam tubuh tanaman lewat stomata biasanya dibutuhkan bantuan air.

3.  Penetrasi Langsung
Untuk melakukan rute ini dibutuhkan usaha dari pathogen baik berupa tekanan fisik pada permukaan tubuh tanaman inang atau dengan meleburkan dinding permukaan tubuh tanaman inang tadi.

Enzim dan Toksin
Pathogen dalam menginfeksi inang dengan cara penetrasi langsung pada permukaan tubuh tanaman inang, sering kali dibutuhkan adanya bantuan zat kimia yang berupa enzim atau toksin. Enzim yang diproduksi pathogen ini biasanya berfungsi sebagai pendegradasi dinding sel tanaman dan hanya diproduksi apabila pathogen tersebut kontak dengan permukaan inang.
Beberapa pathogen dalam merusak tanaman inang selain dengan cara memproduksi enzim juga memproduksi toksin yang disebut dengan phytotoksin. Phytotoksin adalah substansi yang diproduksi oleh pathogen yang melukai tanaman dan biasanya substansi tersebut dalam jumlah yang sedikit.

4. Kolonisasi
Kolonisasi disebut juga tahap post-penetrasi merupakan tahapan perluasan jaringan invasi pathogen kedalam jaringan tubuh tanaman.

ARTI PENTING PENYAKIT TANAMAN BAGI MANUSIA
Dalam sejarah kehidupan umat manusia penyakit tanaman berulang-ulang menimbulkan mala petaka. Contoh penyakit;
  1. Busuk daun pada kentang (Phytophthora infestant)
  2. Karat daun Kopi (Exobasidium vexans)
  3. Bercak daun padi (Helminthosporium oryzae)
  4. Penyakit Tunggro padi (Virus tunggro)
  5. Penyakit CVPD Jeruk ( bakteri Liberobacter asiaticum )
  6. Karat daun karet (Dothidella ulei)
  7. Busuk buah kakao (Phytophthora palmifora)
  8. Penyakit layu pisang (Fusarium oxysporum)
  9. Penyakit layu panili (Fusarium batatatis)
  10. Luka akar kopi arabica (Pratylenchus cofeae)
  11. Kerdil kuning pisang (virus Bunchi top)
  12. Kerdil pada tanaman tebu (virus Nanus sacchari)
  13. Penyakit mosaik pada tembakao (virus Tobaco mosaic)
CARA-CARA KERJA PATOGEN TANAMAN
Mengasorbsi isi sel tanaman -> mematikan dan mengganggu metabolism sel tanaman -> menghambat translokasi air, unsur hara melalui jaringan pembuluh angkut.

PENYEBAB PENYAKIT
Penyebab penyakit tumbuhan atau tanaman pada prinsipnya ada dua yaitu psatogen dan non pathogen. Untuk penyebab dari non pathogen adalah organisme yang mempunyai kemampuan menyebabkan penyakit dan biasanya pathogen dalam bentuk organisme yang masih hidup, oleh karenanya disebut pula penyebab dari factor biotic. Organism yang tergolong kedalam pathogen adalah jamur, bakteri, virus, miklopasma, spiroplasma dan riketsia.
Untuk penyebab penyakit yang dikategorikan kedalam bentuk non pathogen yaitu factor penyebabnya bukan dari jenis organism hidup, maka digolongkan kedalam factor abiotik antara lain berasal dari factor fisik, factor kimia, dan factor-faktor alam yang lain.
      1.   Golongan jasad hidup; Jamur, bakteri, mikoplasma, nematoda, ganggang dan tanaman       tingkat tinggi
      2.    Golongan Virus
      3.    Golongan bukan jasad hidup, suhu, udara, unsur hara dan racun

a.  JAMUR
Aspergillus sp.
·         Merupakan jasad renik yang tidak berkhlorofil
·         Berbiak dengan cara vegetative dan membentuk spora aseksual atau seksual
·         Tubuhnya terdiri dari benang-benang(disebut hifa) dan ada juga yang satu sel(ragi)
·         Hifa jamur ada yang bersepta(sekat) dan ada yan tak bersepta
Jamur terdiri atas 4 kelompok yang dibedakan berdasarkan, bentuk hifa dan konidianya yaitu:
a)    Jamur tingkat rendah hifanya tidak bersepta yaitu:
-          Oomycetes menghasilkan oospora(seksual)
-          Zigomycetes menghasilkan zygospora
b)   Jamur tingkat sedang, hifa berserta dan hanya menghasilakan konidia/spora aseksual yaitu;
-          Jamur Imperfect
c)    Jamur tingkat tinggi, menghasilkan spora seksual dan aseksual yaitu;
-          Ascomycetes menghasilkan askospora
-          Basidiomycetes menghasilkan basidospora
Peristiwa Infeksi Jamur;
Jamur parasit dapat mengabsorbsi zat makanan setelah terjadinya infeksi, tahap-tahap untuk terjadinya infeksi adalah;
  1. Konidia jatuh pada permukaan tanaman
  2. Konidia berkecambah membentuk hifa haustoria
  3. Hifa melakukan penetrasi melalaui lubang-lubang alami atau luka-lukapada tanaman 
  4. Terjadilah Infeksi
b.  BAKTERI
Pseudomonas fluorescens
  • Bakteri merupakan mikroba yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman
  • Sifat umum bakteri, ukuranya lebih kecil dari spora jamur yaitu panjang 1-5μ dan lebar 0,5 μ
  • Tubuhnya terdiri dari satu sel, berkembang biak dengan cara membelah diri, dan proses pembelahan berulang kembali setiap 20-30 menit
  • Bakteri mempunyai bentuk bulat (Coccus), Silendris (baksil), koma (virion), dan umunya bakteri mempunyai dinding sel yang diselaputi lendir
  • Bakteri patogen tanaman umumnya mempunyai flagella untuk bergerak, flagela yang terdapat pada salah satu ujung tubuh disebut Monotrichous
Genus bakteri yang sering menimbulkan penyakit tanaman adalah
  1. Pseudomonas, merupakan bakteri berbentuk batang, menghasilkan pigmen berwarana kebiruan atau hijau kekuningan yang larut dalam air, bergerak dengan flagella monotric atau laphotric
  2. Xanthomonas, merupakan bakteri berbentuk batang, menghasilkan pigmen kuning yang tidak larut dalam air,mempunyai flagella monotrich, koloni pada media buatan berwarna kuning,
  3. Agrobacterium, bakteri ini mempunyai sifat khusus, terdiri atas satu sel bergerak dengan flagella peritricuhus, bersifat oksidatif, gram negative, didaerah tropis bakteri ini kurang berbahaya.
  4. Erwinia, bakteri ini berbentuk batang, bergerak dengan flagela peritrichus, fakultatif anaerog (fermentatif dan oksidatif), menyebabkan penyakit nekrosa, cecidia, layu dan busuk basah, bakteri ini penghasil enzym Protopektinase.
  5. Corynebacterium, bakteri ini tidak berflagela, gram positif, berrespirasi lemah di daerah tropis sehingga tidak penting dalam penyakit tumbuhan di Indonesia.
  6. Streptomyces, merupakan organisme peralihan antara jamur dengan bakteri, selbakteri ini berbentuk benang, bakteri ini membiak dengan pembelahan sel dan membentuk spora (aidiospora dan conidia)

c.   MIKOPLASMA
mikoplasma
·         Sifatnya hampir mirif bakteri yang hanya hidup pada sel hidup saja
·         Mikoplasma dapat dibiakan pada media buatan, Selnya tidak berdinding
·         Mempunyai bentuk bervariasi ukuran diameternya 80 - 820μm
·         Badannya dibungkus oleh 3 lapis membran yang mengandung lipoprotein
·         Bentuk mikolasma, sepiral, memanjang, lonjong atau spt masrum
·         Selama hidupnya sangat memerlukan sterol

d.  NEMATODA
nematoda
  • Nematoda bentuknya umumnya seperti cacing atau botol ukurannya 300-1000μ dan tubuhnya elastis
  • Rongga tubuh nematoda berisi cairan untuk mengadakan sirkulasi zat makanan dan pernafasan
  • Sistim pencernakannya terdiri dari mulut, esofagus, perut, rektum dan anus
  • Pada bagian mulut di jumpai bibir berjumlah 6 buah, nematoda betina mempunyai satu atau dua ovari, oviduct, spermateka, uterus, tetis ejakulator duct, spicula dan kloaka
  • System reproduktif nematoda adalah biseksual, hermaprodit, partenogenetik
  • System syaraf sudah berkembang, mempunyai nerve ring (cincin syaraf) atau ganglion, juga mempunyai sistim syaraf sensori untuk meraba
  • Nematoda parasit umumnya mempunyai stylet untuk mencucuk tanaman
Cara nematoda menyerang tanaman
Bagian tanaman yang diserang umumnya akar, nematoda dalam tanah mencari akar menggunakan indera penciumannya untuk mencium eksudat akar, pada akar mengatur posisi dan menusukan stiletnya serta mengisap zat makanan dari akar

e.    VIRUS
virus
Virus adalah ujud yang mikroskopis yang hanya hidup sebagai parasit hanya pada sel hidup
  • Tubuh virus terdiri atas asam nukleat dan protein
  • Virus berkembang biak tidak dengan membelah diri, membentuk spora, tetapi dengan mengacau metabolisme sel sehingga membentuk protein-protein virus
  • Virus tidak dapat hidup pada sel yang mati sehingga virus disebut parasit Biotroph
Penularan Virus Tumbuhan

I. Penularan secara Mekanis
Umumnya virus menyerang tanaman jika telah mengadakan kontak langsung dengan sel, jadi tidak ditularkan melalui air dan angin. Untuk penularannya diperlukan suatu usaha agar kontak dengan sel yaitu secara mekanis (melukai tanaman) atau melalui serangga vector.  

II.Penularan melalui Vektor Serangga
Serangga yang sering menjadi vektor virus tanaman adalah serangga termasuk ordo;
1.     Hemiptera
2.    Homoptera (Cercopidae, Jassidae/leaf hopper, aphidae/aphis, Coccidae/ kutu bubuk, Aleyrodidae/ kutu putih)
3.    Coleoptera
4.    Orthoptera
5.    Lepidoptera
6.    Dermiptera
7.    Thysanoptera
Serangga yang mempunyai alat menggigit dan mengunyah hanya sedikit sebagai vector virus, karena serangga tersebut merusak jaringan tanaman, Sedangkan serangga yang mempunyai alat mulut mencucuk paling potensial sebagai penular virus karena serangga ini mempunyai stilet yang dapat ditusukan dalam jaringan tanaman.
Berdasarkan hubungan anatara virus dengan vektornya, maka virus dapat dibagi kedalam 2 kelompok yaitu:
  1. Virus Nonpersiten adalah virus jika telah terhisap oleh serangga vektor dari tanaman sakit, segera atau dalam waktu pendek serangga vektor dapat  menularkan virus itu ke tanaman sehat.
  2. Virus Persisten adalah virus yang memerlukan waktu untuk memperbanyak diri dalam tubuh serangga sebelum ditularkan kepada tanaman sehat. Serangga yang mendapat virus ini akan dapat menularkan virus seumur hidup.

--fin--


No comments:

 

Most Reading

EDUPEDIA

Powered by Blogger.