Pages

Sample text

Sample Text

Social Icons

Featured Posts

JENIS-JENIS CACING, MANFAAT, BUDIDAYA. bag. 4 >>> Perionyx excavatus (Indian Blue Worm – Cacing Kompos)

WRITTEN BY : EDUPEDIA

HENDRA DWI PRASETYO SP. // CITRA O. S. PRASETYO


Apakah anda ingin mempunyai usaha bisnis penjualan pupuk atau juga bisa sebagai produsen langsung? Tak salah maka anda harus membaca berbagai kesaktian dari cacing P. excavatus  atau biasa oleh pakar cacing disebut dengan Blue Worm. Tentu bisnis ini sangat menjanjikan karena negara kita merupakan Negara Pertanian, terlebih sedang gencarnya sistem pertanian organik dan pertanian berkelanjutan seperti saat ini. Fakta seperti ini sangat mendukung prospek positif dari usaha pembudidayaan cacing P. excavatus . Cacing Blue Worm (Perionyx excavatus ) merupakan salah satu cacing yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Diketahui akhir-akhir ini, cacing P. excavatus  telah diproduksi secara komersil. Cacing P. excavatus  terkenal akan kemampuanyyasebagai pengurai dengan hasil yang baik dan sangat cepat. Maka dari itu di Amerika Utara telah populer untuk agen dalam pembuatan kompos. Nama generik untuk spesies cacing ini adalah "cacing kompos", "Worm Blues", atau "Cacing biru India". Cacing P. excavatus  masuk ke dalam genus Perionyx. Asal-usul cacing P. excavatus  mungkin dari sekitaran pegunungan Himalaya. Spesies ini sangat cocok untuk vermicomposting di daerah tropis dan subtropis.

KLASIFIKASI CACING P. Excavatus

Kingdom
: Animalia
Phylum
: Annelida
Class
: Clitellata
Subclass
: Oligochaeta
Order
: Haplotaxida
Family
: Megascolecidae
Genus
: Perionyx
Species
: Perionix excavatus
  
P. excavatus memiliki panjang tubuh 10–18 cm dan tebal 5–6 mm. Bagian anterior tubuhnya berwarna ungu dan bagian posterior berwarna ungu kemerahan atau kecoklatan. Di bawah cahaya yang cukup terang, kulit P. excavatus memendarkan cahaya keunguan. Cacing tanah ini sangat aktif bergerak dalam kondisi seperti apa saja. Klitelium P. excavatus dewasa terdapat pada segmen keduabelas dari bagian mulut dan memanjang hingga segmen ketujuhbelas.


Dari beberapa faktor Cacing P. excavatus (india biru, cacing kulit, spiketails) dapat dengan mudah dibedakan dari Eisenia Fetida (Redworms). Berikut ini beberapa perbedaan mendasar antara Cacing P. Excavatus dan cacing E.Fetida, seperti berikut ini.
  1. Cacing P. excavatus memiliki warna kulit lebih gelap dibandingkan dengan Cacing E. fetida
  2.  Clitellum Cacing P. excavatus terdapat 13-17 segmen sedangkan clitellum dari E. fetida terdiri dari 25-30 segmen. Dalam istilah laymans ', yang berarti bahwa "kerah" dari P. excavatus dewasa lebih dekat ke kepala daripada E. fetida ini. Hal ini dapat dilihat pada gambar di atas. Perlu diketahui, Clitellum adalah segmen pada cacing tanah (mirip korset) tempat kelenjar sel. Fungsinya untuk membentuk kokon (kepompong) dari sekresi lendir dimana sel-sel telur akan diletakkan nantinya di dalam kokon ini. Selama periode kekeringan, beberapa spesies cacing tanah akan kehilangan ciri-ciri seksual sekunder untuk sementara, seperti hilangnya clitellum. Saat keadaan membaik, clitellum akan terbentuk kembali. Clitellum juga bisa menghilang pada usia tua.
  3. Dari segi gerakan, Cacing P. excavatus memiliki gerakan jauh lebih cepat daripada E. fetida.
  4. Cacing P. excavatus cenderung memiliki clitellum berwarna pucat dan terdapat 13-17 segmen. Memiliki punggung pori tunggal dan seperti terlihat menggunakan lensa di segmen 14. Terdapat juga pori-pori sperma di persimpangan segmen 7/8 dan 09/08. Sepasang celah-seperti pori-pori pada segmen 18. Terdapat pori-pori ekskretoris pada setiap segmen di sepanjang sisi tubuh cacing.
  5. Kulit Cacing P. excavatus jauh lebih tipis daripada E. fetida, sehingga membuat P. excavatus jauh lebih sulit untuk digunakan sebagai cacing umpan.
  6. Cacing P. excavatus memiliki kemilau biru warna-warni
Cacing P. excavatus (diatas) dan Cacing E. fetida

Untuk lebih jelasnya dalam melihat bentuk dan ciri-ciri Cacing P. excavatus, berikut ini beberapa video yang saya ambil dari youtube.

Para ahli mengatakan bahwa Cacing P. excavatus adalah spesies cacing tropis banyak ditemukan di India, Filipina, Dominikan, Australia dan bagian dari Amerika Selatan. Cacing P. excavatus akan cepat mati bila terkena suhu di bawah 45o F. Pada umumnya, P. excavatus hidup dan bereproduksi pada temperatur 25-30ºC. Media yang paling baik untuk pertumbuhannya adalah kotoran sapi dan kotoran babi.

Peryonix excavatus merupakan cacing tanah galur lokal Indonesia dan diketahui memiliki kandungan enzim fibrinolitik yang dapat diaplikasikan sebagai agen trombolitik dalam dunia medis. Namun, belum banyak hasil penelitian yang telah membuktikan hal tersebut. Berbeda dengan cacing tanah jenis Lumbricus yang mengandung berbagai macam enzim dan asam amino esensial yang dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kosmetika. Enzim dan asam amino esensial berguna dalam penggantian sel tubuh yang rusak, terutama dalam menghaluskan dan melembutkan kulit.

Cacing P. excavatus mempunyai beberapa manfaat ditengah-tengah kehidupan manusia, diantaranya.
  1. Ekstrak cacing biru P. excavatus bermanfaat sebagai senyawa anti bakteri patogen (Escherichia coli, Salmonella thypi, Staphylococcus aureus, dan Vibrio cholerae)
  2. Protein tinggi dan asam amino esensial lengkap serta mikronutrisi lainnya yang sangat berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh, regenerasi sel, mengganti sel yang rusak, meningkatkan trombosit dan hemoglobin darah, menyembuhkan penyakit kekurangan protein seperti demam berdarah, kaki gajah, busung lapar, dan penyakit kronis.
  3. Cacing tanah mengandung enzim lumbrokinase yang dapat menormalkan metabolisme sel tubuh, gangguan mata, menaikkan hemoglobin darah yang menurun.
  4. Arachidonic acid yang efektif sebagai penurun suhu tubuh pada demam akibat infeksi.
  5. Enzim peroksidase dan katalase yang sangat efektif dalam penyembuhan penyakit degeratif seperti diabetes, kolesterol tinggi, dan reumatik.
  6. Enzim selulose dan ligase yang sangat membantu proses pencernaan makanan.
  7. P. excavatus diduga memiliki a-amilase yang mampu mendegradasi pati mentah.


Continued......(JENIS-JENIS CACING, MANFAAT, BUDIDAYA. bag. 5)

No comments:

 

Most Reading

EDUPEDIA

Powered by Blogger.