WRITTEN BY: EDUPEDIA
HENDRA DWI PRASETYO SP. //
CITRA O. S. PRASETYO
Di dunia ini sangat beraneka
ragam jenis, rupa, dan wujud dari fauna. Bukan hanya keberagamannya secara menyeluruh
dalam dunia fauna namun pada satu kelompok juga akan terbagi kembali lagi atas
berbagai spesies, akhirnya akan membentuk suatu kegeragaman spesies yang
tersusun secara hierarki sistematis (klasifikasi). Keberagaman ini kemudian
membawa para peneliti, ilmuwan, serta para pakar dan ahli mengklasifikasikannya
sampai dari klasifikasi terbesar hingga sampai pada tingkat terkecil dan sangat
rinci. Hasil dari pengklasifikasian ini diperoleh dari tinjauan dari beberapa
faktor, seperti ekologi, morfologi, anatomi, fisiologi dll. Sehingga nantinya
akan mendapatkan 1 spesies yang rinci secara binomialnya, kemajuan ilmu
pengetahuan seperti ini, diharapkan akan mendapatkan informasi mengenai dampak
negatif dan positifnya bagi kehidupan manusia.
Keberagaman di dunia fauna
sangat berupa termasuk diantaranya kelompok Annelida atau cacing-cacingan. Berbeda
dengan Platyhelminthes dan Nemathelminthes, Annelida merupakan hewan
tripo-blastik yang sudah memiliki rongga tubuh sejati (hewan selomata). Namun
Annelida merupakan hewan yang struktur tubuhnya paling sederhana. Annelida (dalam bahasa latin, annulus = cincin)
atau cacing gelang adalah kelompok cacing dengan tubuh bersegmen (clitellium). Cacing tanah merupakan spesies yang termasuk kedalam kelompok Annelida.
Mari kita bersama-sama mencari tahu tentang biografi cacing tanah. Berikut ini
ulasannya yang tercantum dalam sub bab klasifikasi Annelida.
Klasifikasi Cacing Tanah (Annelida)
Annelida dibagi menjadi 3 kelas,
yaitu Polychaeta (cacing berambut banyak), Oligochaeta (cacing berambut
sedikit), dan Hirudinea.
1.
Polychaeta
Polychaeta (dalam bahasa yunani, poly = banyak, chaetae = rambut kaku)
merupakan Annelida berambut banyak. Tubuh Polychaeta dibedakan menjadi daerah
kepala (prostomium) dengan mata, antena, dan sensor palpus. Polychaeta
memiliki sepasang struktur seperti dayung yang disebut parapodia (tunggal =
parapodium) pada setiap segmen tubuhnya. Fungsi parapodia adalah sebagai alat gerak dan mengandung pembuluh
darah halus sehingga dapat berfungsi juga seperti insang untuk bernapas. Setiap
parapodium memiliki rambut kaku yang disebut seta yang tersusun dari kitin. Contoh
Polychaeta yang sesil adalah cacing kipas (Sabellastarte
indica) yang berwarna cerah. Sedangkan
yang bergerak bebas adalah Nereis virens,
Marphysa sanguinea, Eunice viridis (cacing
palolo), dan Lysidice oele (cacing
wawo).
2.
Oligochaeta
Oligochaeta (dalam bahasa yunani, oligo = sedikit, chaetae = rambut kaku) yang
merupakan Annelida
berambut sedikit. Oligochaeta
tidak memiliki parapodia, namun memiliki seta pada tubuhnya yang bersegmen. Contoh
Oligochaeta yang paling terkenal adalah cacing tanah. Jenis cacing tanah antara
lain adalah cacing tanah Amerika (Lumbricus
terrestris), cacing tanah Asia (Pheretima
sp.), cacing merah (Tubifex), dan
cacing tanah raksasa Australia (Digaster
longmani). Cacing ini memakan organisme hidup yang ada di dalam tanah
dengan cara menggali tanah. Kemampuannya yang dapat menggali bermanfaat dalam
menggemburkan tanah. Manfaat lain dari cacing ini adalah digunakan untuk bahan
kosmetik, obat, dan campuran makan berprotein tinggi bagi hewan ternak. Contoh
cacing tanah salah satunya adalah Pheretima
sp. Pheretima sp. adalah nama
yang umum digunakan untuk kelompok Oligochaeta, yang kelas dan subkelasnya
tergantung dari penemunya dalam filum Annelida. Cacing
tanah jenis Pheretima sp. segmennya
mencapai 95-150 segmen. Klitelumnya terletak pada segmen 14-16. Tubuhnya
berbentuk gilik panjang dan silindris berwarna merah keunguan. Cacing tanah
yang termasuk jenis Pheretima sp. antara
lain cacing merah, cacing koot dan cacing kalung. Berikut adalah klasifikasi dari cacing tanah Pheretima sp.
Kingdom
|
: Animalia
|
Phylum
|
: Annelida
|
Class
|
:
Oligochaeta
|
Order
|
: Ophistopora
|
Family
|
:
Megascolecidae
|
Genus
|
: Pheretima
|
Species
|
: Pheretima sp.
|
3.
Hirudinea
Hirudinea merupakan kelas annelida yang jenisnya sedikit. binatang ini tidak memiliki arapodium maupun seta pada segmen tubuhnya. Panjang Hirudinea bervariasi dari 1 – 30 cm. Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior yang meruncing. Pada anterior dan posterior terdapat alat pengisap yang digunakan untuk menempel dan bergerak. Sebagian besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada permukaan tubuh inangnya. Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia. Hirudinea parasit hidup dengan mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata kecil seperti siput. Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan Hirudo (lintah). Saat merobek atau membuat lubang, lintah mengeluarkan zat anestetik (penghilang sakit), sehingga korbannya tidak akan menyadari adanya gigitan. Setelah ada lubang, lintah akan mengeluarkan zat anti pembekuan darah yaitu hirudin. Dengan zat tersebut lintah dapat mengisap darah sebanyak mungkin.
Hirudinea merupakan kelas annelida yang jenisnya sedikit. binatang ini tidak memiliki arapodium maupun seta pada segmen tubuhnya. Panjang Hirudinea bervariasi dari 1 – 30 cm. Tubuhnya pipih dengan ujung anterior dan posterior yang meruncing. Pada anterior dan posterior terdapat alat pengisap yang digunakan untuk menempel dan bergerak. Sebagian besar Hirudinea adalah hewan ektoparasit pada permukaan tubuh inangnya. Inangnya adalah vertebrata dan termasuk manusia. Hirudinea parasit hidup dengan mengisap darah inangnya, sedangkan Hirudinea bebas hidup dengan memangsa invertebrata kecil seperti siput. Contoh Hirudinea parasit adalah Haemadipsa (pacet) dan Hirudo (lintah). Saat merobek atau membuat lubang, lintah mengeluarkan zat anestetik (penghilang sakit), sehingga korbannya tidak akan menyadari adanya gigitan. Setelah ada lubang, lintah akan mengeluarkan zat anti pembekuan darah yaitu hirudin. Dengan zat tersebut lintah dapat mengisap darah sebanyak mungkin.
Dalam
kajian ilmiah, klasifikasi Cacing Tanah disusun sebagai berikut:
Kerajaan
|
: Animalia
|
Filum
|
: Annelida
|
Kelas
|
: Clitellata
|
Ordo
|
: Haplotaxida
|
Subordo
|
: Lumbricina
|
Families
|
:Acanthodrilidae, Criodrilidae,
Eudrilidae, Glossoscolecidae, Lumbricidae,
Megascolecidae.
|
Jenis-Jenis Cacing Tanah
Cacing tanah
memiliki sangat banyak ragam jenisnya. Apalagi kalau harus menyebutkan berapa
jumlah keseluruhan spesiesnya. Dengan estimasi angka ± 3000 spesies pasti tidak
akan di sebutkan satu per satu. Namun jangan kaget terlebih dahulu, marilah
untuk lebih menyederhanakan dari spesies-spesies cacing tanah.
Pembahasan
pertama yaitu mulai dari kelompok cacing tanah. Cacing tanah sendiri terdapat 2
kelompok besar apabila dibagi berdasarkan perilaku hidup (ekologi), berikut
adalah kelompok cacing tanah.
1.
Earthmovers yakni jenis cacing tanah yang
cenderung soliter atau penyendiri. Cacing tanah dalam kelompok ini hidup di dalam tanah dengan cara
membuat rongga dengan udara yang pada akhirnya berdampak positif bagi tanaman berfungsi
untuk airasi dalam tanah. Jenis
cacing ini hidup dengan memakan fungi, bakteri, juga algae. Selain
berfungsi sebagai pembuat rongga udara, ternyata Kotoran (castings) juga bermanfaat bagi kesuburan tanah terutama dalam hal penyedia
nutrisi tanah.
2.
Composter merupakan jenis cacing tanah yang
hidup berkelompok atau massal. Mereka mudah dijumpai pada tumpukan sampah
organik di permukaan tanah. Cacing composter ini hidup dengan memakan fungi, bakteri, juga
algae pada sampah organik. Makanan tersebut kemudian diolah menjadi humus dan
sangat baik meningkatkan kesuburan tanah.
Setelah
membahas tentang 2 kelompok besar cacing tanah. Semua jenis cacing tanah belum
tentu bisa dikomersilkan. Berikut ini merupakan jenis cacing tanah yang biasa
dibudidayakan secara komersil oleh para pelaku bisnis budidaya cacing tanah. Adapun jenis yang biasa dimanfaatkan sebagai
budidaya komersil oleh masyarakat luas, sebagai berikut.
ü Cacing Tanah jenis Lumbricus rubellus.
ü Cacing Tanah jenis Eisenia feitida.
ü Cacing Tanah jeis Perionyx sp.
ü Cacing Tanah jenis Eudrilus eugeniae.
ü Cacing Tanah jenis Lumbricus hortensis.
ü Cacing Tanah jenis Lumbricus terristris.
ü Cacing Tanah jenis Esenia andrei.
ü Cacing Tanah jenis Pheretima sp. ,dll.
--fin--
No comments:
Post a Comment