Written by.
EDUPEDIA
Hendra Dwi Prasetyo // Citra O. S. Prasetyo
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tanah (bahasa Yunani: pedon;
bahasa Latin: solum)
adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di
bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhan dengan
menyediakan hara dan air sekaligus
sebagai penopang akar. Struktur
tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk
bernafas dan tumbuh. Tanah juga menjadi habitat hidup
berbagai mikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah
menjadi lahan untuk hidup dan bergerak.
Tanah merupakan suatu tubuh
alami yang sangat kompleks dan mempunyai berbagai macam pengertian ditinjau
dari berbagai segi/bidang. Orang awam sering menyebut bahwa tanah sesuatu yang
kotor, sedangkan ahli teknik mengatakan tanah suatu yang berguna untuk
mendirikan bangunan/gedung atau jembatan atau yang lainnya. Seorang petani
mengatakan bahwa tanah adalah suatu yang berguna untuk mengelola dan memelihara
tanaman. Lain halnya seorang ahli pertanian mendifinisikan tanah adalah bagian
teratas bumi yang agak lemah dan terdiri dari padatan, cairan, gas dan jasad
hidup yang secara bersama-sama membentuk suatu media untuk pertumbuhan tanaman.
Fisika tanah adalah cabang dari ilmu tanah yang
membahas sifat-sifat fisik tanah, pengukuran dan prediksi serta kontrol
(pengaturan) proses fisika yang terjadi dalam tanah. Karena pengertian fisika
meliputi materi dan energi, maka fisika tanah membahas pula status dan pergerakan
material serta aliran dan transformasi energi dalam tanah. Tujuan kajian fisika
tanah adalah untuk memberikan pemahaman dasar tentang mekanisme pengaturan
perilaku (fisika dan kimiawi) tanah, serta perannya dalam biosfer, termasuk
proses saling hubungan dalam pertukaran energi di dalam tanah, serta siklus air
dan material yang dapat diangkutnya. (www.wikipedia.com)
Tekstur tanah adalah keadaan
tanah yang menunjukan kasar halusnya tanah. Ini dapat dideteksi dengan cara
memirit tanah denngan jari tangan. Sruktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan
kecil dari butiran-butiran atanah. Gumpalan ini terjadi karena butir-butir
pasir, debu dan liat terikat satu sama lain oleh perekat seperti: bahan
organik, oksida besi dll. Didaerah curah hujan yang tinggi umumnya ditemukan
struktur tanah remah atau gramuler dipermukaan dan gumpal dihorison bawah.
(www.google.com)
1.2 Tujuan
Tujuan pengamatan Fisika
Tanah, ialah: Untuk mengetahui Berat volume, Jenis partikel, Permeabilitas, dan
Tekstur tanah yang kita amati.
1.3 Tinjauan Pustaka
1.
Berat Volume Tanah.
Merupakan perbandingan berat
tanah dengan volume total tanah. Berat volume tanah salah satu sifat tanah yang
mempengaruhi porositas tanah, pergerakan air, peredaran udara dan pergerakan
akar tanaman. Besar kecilnya volume tanah dipengaruhi oleh berat jenis
partikel, susunan partikel dan bahan organik.
2.
Berat Jenis Partikel.
Adalah Perbandingan antara
berat kering tanah dengan volume tanah (tidak termaasuk pori yang terdapat di
antara partikel), yang dinyatakan dalam gram persentimeter kubik (g/cm3).
Berat jenis partikel tanah-tanah mineral umumnya berkisar antara 2,60 – 2,70
g/cm3, sedangkan berat jenis partikel bahan organik tanah, berkisar
antara 1,30 – 1,50 g/cm3. Penetapan berat jenis partikel
dipergunakan dalam pergerakan partikel dalam air, laju pengendapan dan
perhitungan porositas tanah.
3.
Permeabilitas Tanah.
Permeabilitas diartikan sebagai
kecepatan bergeraknya suatu cairan pada suatu media berpori dalam keadaan
jenuh. Dalam hal ini sebagai cairan adalah air dan sebagai media berpori adalah
tanah.
4.
Tekstur Tanah.
Adalah susunan relative dari
besar butir tanah terdiri dari pasir berukuran 2mm - 5m, debu berukuran 50m - 2m, dan liat berukuran kurang dari 2m. Ada 12 kelas tekstur tanah, yaitu: pasir, debu, liat,
pasir berlempung, lempung pasir, lempung, lempung berdebu, lempung berliat,
lempung liat berpasir, lempung liat berdebu, liat berpasir, dan liat berdebu.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Menentukan
Permeabilitas
Þ
Data Yang
didaptkan:
§ t1 ® Q: 0,5 ,t2 ® Q: 0,5 ,t1:, ® Q: 0,5 ,t4 ® Q: 0,5
§ t : 5 menit = 0,08 jam
§ h : 4 cm
§ A : 5 cm
§ l : 5 cm
§ Q rata-rata = 0,5 ml, dengan
t = 5 menit (konversikan ke jam).
§ Berat ring: 76,9 gr
§ Berat ring + tanah: 183,1 gr
§ Berat volume tanah: 98,125 cm3
Þ
Keterangan:
o t (waktu)
o Q (volume)
o h (tinggi air)
o a (tinggi ring) atau tanah
didalam ring
o L (luas permukaan tanah):
ukuran diameternya.
Þ
Cara mencari Permeabilitas:
K: Q X l X
1
t h
A
= 0,5 X
5 X 1
0,08 4
5
= 0,5
= 1,563 cm/jam
0,32
Jadi, Permeabilitas yang didapatkan ialah 1,563 cm/jam,
sehingga permeabilitas pada sampel ini agak lambat (Menurut Uhland dan O’neal, 1951).
2. Berat Volume Tanah
·
Berat ring + tanah : 183,1 gr
·
Berat ring : 76,9 gr
·
Z : (Berat ring + tanah) – Berat ring = 183,1 – 76,9 =
106,2 gr
·
A : π r 2 t (r:
½ diameter ring sampel, dan t di dapat dari tinggi ring) = 3,14 x (2,5)2
x 5 = 98,125 cm3
·
Mencari Berat Volume Tanah
(ρb) :
= Z (gr)
A (cm3)
= 106,2 gr
98,125 cm3
= 1,08 gr/cm3
·
Jadi, berat volume tanah pada ring sampel ialah 1,08 gr/cm3
3. Berat Jenis
Partikel
·
Berat Tin: 5,4 gr
·
Berat tin + Tanah: 25 gr
·
Berat Tanah: 19,6 gr
·
Pikno meter: 47,5 gr
·
Piknometer + tanah: 102,5 gr
·
Berat tanah pada Pikno:(Berat Pikno tanah–Berat Pikno)
102,5 gr – 47,5 gr= 55 gr
·
Pikno + Tanah + Air: 172,67 gr
·
Berat atau Volume air:
172,67 – 102,5 gr= 70,17 gr atau 70,17 cm3
·
Berat tanah (oven): 17,594
gr
·
Kadar air Kering Udara:
KU: Berat sebelum dioven – berat tanah setelah dioven X 100 =
KU: Berat sebelum dioven – berat tanah setelah dioven X 100 =
Berat tanah setelah
dioven
= 19,5 gr –
17,594 gr x 100 = 11,4 %
17,594 gr
·
Berat tanah kering mutlak pada pikno:
Berat tanah kering udara = (100 / 100 + KU) x berat tanah piknometer
= 100
x 55
100 + 11,4
= 100 / 111,4 x 55 = 49,39 gr.
·
Mencari Jenis Partikel:
= Berat tanah kering udara (gr)
Volume tanah kering udara (cm3)
= 49,39 (gr)
= 1,656 gr/cm3
29,83 (cm3)
·
Jadi, jenis partikel tanah yang diambil pada kebun pegok
ialah: 1,656 gr/cm3. Ini menunjukan tanah sampel pegok tidak
termasuk jenis tanah mineral maupun jenis tanah bahan organik, karena berat jenis partikel tanah
mineral umumnya berkisar antara 2,60 - 2,70 g/cm³, dan berat jenis tanah bahan
organik tanah, berkisar antara 1,30 - 1,50 g/cm³.
4. Menentukan Tekstur
Tanah
- Berat Petridis kosong: 47,251
gr
- Berat Petridis + tanah yagng
telah dioven: 52,269 gr
- Mencari Berat Pasir, Liat,
Debu, dan Sampel:
a.
Berat Pasir (A):
52,269 – 47,251= 5,018 gr
b.
Berat Liat (K): (berat tin + sampel) – berat tin
= 43,715 – 43,636 =
= 0,79 x 50 (untuk mendapatkan 1000 ml, 20 ml yang ada di
pipet harus dikalikan 50)
= 3,95 – 0,75 (kalogen) = 3,2 gr
c.
Berat Debu + Liat (L): (berat tin + sampel) – berat tin
= 39,099 – 38,771
= 0,328 x 50 (untuk mendapatkan 1000 ml, 20 ml yang ada
di pipet harus dikalikan 50)
= 16,4 – 0,75
= 15,65 – 3,2 (K)
= 12,45 gr
d.
Berat Sampel: A + K + L
= 5,018 + 3,2 + 12,45 = 20,668 gr.
- Mencari Proporsi:
a.
% Pasir: A
x 100%
B. Sampel
= 5,018 X 100 = 24,279 %
20,668
b.
% Liat: K x
100%
B. Sampel
= 3,2 x
100 = 15,48 %
20,668
c.
% Debu: : L
x 100%
B. Sampel
= 12,45 X
100 = 60,238 %
20,668
- Dari data atau hasil yang
telah didapatkan dengan proporsi Pasir: 24,279 %, Liat: 15,48%, dan Debu:
60,238%. Jadi, menurut segitiga tekstur USDA didapat kelas tekstur dari sampel
tanah yang telah diteliti ialah: Lempung Berdebu.
PENUTUP
Kesimpulan:
a.
Sampel tanah diambil dari Kebun percobaan Pegok Fak.
Pertanian, UNUD.
b.
Dari sampel tanah yang telah diteliti telah didapatkan
data-data, seperti:
-
Permeabilitasnya: 1,5663 cm/jam.
-
Berat Volume tanah: 1,08 gr/cm3
-
Berata jenis partikel tanahnya: 1,656 gr/cm3.
-
Dan besaran atau Proporsi Pasir pada sampel tanah:
24,279%, Liatnya: 15,48%, dan Debunya: 60,238%.
c.
Sehingga sifat tanah yang didapatkan dari hasil
penelitian, ialah: Tekstur tanahnya berupa Lempung berdebu, dan
permeabilitasnya atau kecepatan air melewati pori tanah ialah agak lambat.
Refrensi:
http://www.google.com/Lingkungan Geografi
Mega, I Made, Universitas Udayana,2009. Genesis dan
Kloasifikasi Tanah. Depasr.
Puja, M. S. Ir. I Nyoman,
Universitas Udayana. 2009. Penuntun Praktikum Fisika tanah. Denpasar.
--fin—
No comments:
Post a Comment