Written by: EDUPEDIA
HENDRA D. PRASETYO // CITRA O. S. PRASETYO
Teknologi
memiiki sebuah arti yaitu perkembangan suatu media yang dapat membantu secara
efisien untuk digunakan menyelesaikan suatu masalah. Dalam memasuki Abad Industrialisasi, teknologi merupakan mesin penggerak
pertumbuhan dalam dunia industri. Sebagian dari masyarakat umum beranggapan teknologi
adalah alat atau sesuatu yang baru. Namun apabila dilihat dari sejarahya, teknologi
itu telah berumur sangat panjang dan merupakan suatu hal yag bersifat
kontemporer (setiap zaman memiliki teknologinya sendiri). Dari perspektif
sejarah, seperti digambarkan oleh Toynbee (2004, 35) teknologi merupakan salah
satu ciri khusus kemuliaan manusia bahwa dirinya tidak hidup dengan makanan
semata. Teknologi merupakan cahaya yang menerangi sebagian sisi non material
kehidupan manusia. Teknologi, lanjut Toynbee (2004, 34) merupakan syarat yang
memungkinkan konstituen-konstituen non material kehidupan manusia, yaitu
perasaan dan pikiran , institusi, ide dan idealnya. Teknologi adalah sebuah
manifestasi langsung dari bukti kecerdasan manusia.
Menurut
pengertiannya teknologi dapat dikelompokan sebagai berikut :
- Teknologi sebagai barang buatan
Tidak
ada manusia yang sempurna, semua pasti memiliki kelemahan. Kelemahan yang ada
pada diri manusia itu kemudian diminimalisir dengan adanya teknologi agar
kelemahan yang dimiliki manusiapun menjadi sedikit berkurang. Tetapi
barang-barang buatan tidak hanya terbatas pada kelemahan manusia saja tetapi
sesuatu yang tadinya belum terpikirkan.
- Teknologi sebagai kegiatan manusia
Kegiatan manusia tidak lepas dari kegiatan
membuat dan menggunakan. Kegiatan manusia itu merupakan bentuk dari teknologi
itu sendiri.
- Teknologi sebagai kumpulan pengetahuan
Kegiatan membuat dan menggunakan pasti tidak
akan lepas dari ilmu membuat (produk) dan ilmu menggunakan (komsumsi). Ilmu
tersebut merupakan kumpulan dari pengetahuan yang didapat manusia dari berbagai
sumber.
- Teknologi sebagai kebulatan system
Pembahasan yang bulat dan menyeluruh akan
tercapai kalau teknologi dtinjau sebagai suatu system. Ini berarti teknologi
dibahas sebagai suatu kebulatan unsure-unsur yang saling berkaitan dan saling
mempengaruhi dalam lingkungan system itu sendiri.
Perkembangan
teknologi dari masa ke masa berlangsung secara evolutif. Sejak
zaman Romawi Kuno pemikiran dan hasil kebudayaan telah nampak berorientasi
menuju bidang teknologi. Secara etimologis, akar kata teknologi adalah "techne"
yang berarti serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek, atau
kecakapan tertentu, atau pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode dan
seni. Istilah teknologi sendiri untuk pertama kali dipakai oleh Philips pada
tahun 1706 dalam sebuah buku berjudul Technology: A Description Of The Arts,
Especially The Mechanical (Teknologi: Diskripsi Tentang Seni-Seni,
Khususnya Mesin). Makna Teknologi, menurut Capra (2004, 106) seperti
makna ‘sains’, telah mengalami perubahan sepanjang sejarah. Teknologi, berasal
dari literatur Yunani, yaitu technologia, yang diperoleh dari asal kata techne,
bermakna wacana seni. Ketika istilah itu pertama kali digunakan dalam bahasa
Inggris di abad ketujuh belas, maknanya adalah pembahasan sistematis atas ‘seni
terapan’ atau pertukangan, dan berangsur-angsur artinya merujuk pada
pertukangan itu sendiri. Pada abad ke-20, maknanya diperluas untuk mencakup
tidak hanya alat-alat dan mesin-mesin, tetapi juga metode dan teknik
non-material.
Ahli
sosiologi Manuel Castells seperti dikutip Capra (2004, 107) mendefinisikan
teknologi sebagai ‘kumpulan alat, aturan dan prosedur yang merupakan penerapan
pengetahuan ilmiah terhadap suatu pekerjaan tertentu dalam cara yang
memungkinkan pengulangan. Teknologi adalah satu ciri yang mendefinisikan
hakikat manusia yaitu bagian dari sejarahnya meliputi keseluruhan sejarah.
Teknologi, menurut Djoyohadikusumo (1994, 222) berkaitan erat dengan sains (science)
dan perekayasaan (engineering). Definisi sains menurut Sardar (1987,
161) adalah sarana pemecahan masalah mendasar dari setiap peradaban. Tanpa
sains, lanjut Sardar (1987, 161) suatu peradaban tidak dapat mempertahankan
struktur-struktur politik dan sosialnya atau memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar
rakyat dan budayanya. Sebagai perwujudan eksternal suatu epistemologi, sains
membentuk lingkungan fisik, intelektual dan budaya serta memajukan cara
produksi ekonomis yang dipilih oleh suatu peradaban. Pendeknya, sains, jelas Sardar
(1987, 161) adalah sarana yang pada akhirnya mencetak suatu peradaban, dia
merupakan ungkapan fisik dari pandangan dunianya. Sedangkan rekayasa, menurut
Djoyohadikusumo (1994, 222) menyangkut hal pengetahuan objektif (tentang ruang,
materi, energi) yang diterapkan di bidang perancangan (termasuk mengenai
peralatan teknisnya). Akan tetapi, dijelaskan oleh Capra (107) teknologi jauh
lebih tua daripada sains. Asal-usulnya pada pembuatan alat berada jauh di awal
spesies manusia, yaitu ketika bahasa, kesadaran reflektif dan kemampuan membuat
alat berevolusi bersamaan. Sesuai dengannya, spesies manusia pertama diberi
nama Homo habilis (manusia terampil) untuk menunjukkan kemampuannya
membuat alat-alat canggih.
Dari masa
ke masa teknologi mengalami kemajuan, hal ini terjadi didasari dari rasa ingin
manusianya serta kebutuhan manusianya itu sendiri. Dalam bentuk yang paling
sederhana, kemajuan teknologi dihasilkan dari pengembangan cara-cara lama atau
penemuan metode baru
dalam menyelesaikan tugas-tugas tradisional seperti bercocok tanam, membuat baju, atau membangun rumah, dan banyak
hal lainnya.
Ada
tiga klasifikasi
dasar dari kemajuan teknologi yaitu :
- Kemajuan teknologi yang bersifat netral (bahasa Inggris: neutral technological progress).
Terjadi bila tingkat pengeluaran (output)
lebih tinggi dicapai dengan kuantitas dan kombinasi faktor-faktor pemasukan (input) yang sama.
- Kemajuan teknologi yang hemat tenaga kerja (bahasa Inggris: labor-saving technological progress)
Kemajuan teknologi yang terjadi sejak akhir
abad kesembilan belas banyak ditandai oleh meningkatnya secara cepat teknologi
yang hemat tenaga kerja dalam memproduksi sesuatu mulai dari kacang-kacangan
sampai sepeda hingga jembatan.
- Kemajuan teknologi yang hemat modal (bahasa Inggris: capital-saving technological progress)
Fenomena yang relatif langka. Hal ini
terutama disebabkan karena hampir semua riset teknologi dan ilmu pengetahuan di
dunia dilakukan di negara-negara maju, yang lebih ditujukan untuk menghemat
tenaga kerja, bukan modalnya.
Pengalaman
di berbagai negara berkembang
menunjukan bahwa campur tangan langsung secara berlebihan, terutama berupa peraturan pemerintah yang
terlampau ketat, dalam pasar teknologi asing justru menghambat arus teknologi
asing ke negara-negara berkembang. Di lain
pihak suatu kebijaksanaan 'pintu yang lama sekali terbuka' terhadap arus teknologi
asing, terutama dalam bentuk penanaman modal asing
(PMA), justru menghambat kemandirian yang lebih besar dalam proses pengembangan
kemampuan teknologi negara berkembang karena ketergantungan yang terlampau
besar pada pihak investor asing,
karena merekalah yang melakukan segala upaya teknologi yang sulit dan rumit.
Refrensi: TAZKIYAH PERADABAN.html, Adiputra's
Blog.html, wiipedia. Html.
--FIN--
No comments:
Post a Comment